Minggu, 02 Februari 2014

Ciri-ciri Blastocladiales, Monoblepharidales, Oomycetales, Zygomycetales

Ciri-ciri Blastocladiales, Monoblepharidales, Oomycetales, Zygomycetales

1.      Ciri-ciri dari ordo Blastocladiales
     Golongan ini hidup dalam tanah basah, mempunyai miselium yang bercabang dengan dinding kitin. Pada pembiakan dengan generativ terbentuk satu atau beberapa gametangium yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih rendah tingkatannya mempunyai gemet jantan dan betina yang sama (isogamet). Misalnya
Blastocladiella variabilis dan Allomyces javanicus.
    Daur hidup: Pada pembiakan seksual terbentuk satu atau beberapa gametangium yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih rendah tingkatannya mempunyai gamet ♂ dan ♀ yang sama(isogamete). Setelah kopulasi zigot itu tumbuh menjadi individu yang seringkali serupa dengan individu permulaan, tetapi yang tumbuh dari zigot ini adalah suatu sporofit.
2.      Ciri-ciri dari ordo Monoblepharidales
     Tubuh organisme ini berupa benang-benang halus, bercabang-cabang tidak bersekat, jadi merupakan suatu pipa dengan banyak inti.Dinding terdiri atas selulosa.Hidupnya dalam air pada sisa-sisa tumbuhan.Pembiakan aseksual dengan zoospora yang mempunyai satu bulu cambuk yang opistokon. Contoh spesies dari bangsa ini yaitu Monoblepharis sphaerica dan Monoblepharis polymorpha.
    Daur hidup: Perkawinan berlangsung di dalam oogonium. Zigot ada yang tetap tinggal dalam oogonium, ada yang keluar tetapi tinggal melekat pada ujung oogonium yang lalu menjadi badan dengan dinding yang kuat dan berduri. Ada pula yang meninggalkan oogonium dan bergerak dengan perantaraan bulu cambuk yang berasal dari spermatozoid. Bangsa ini tidak mempunyai pergiliran keturunan.
3.      Ciri-ciri dari ordo Oomycetales
     Miselium terdiri atas hifa-hifa tidak bersekat-sekat , bercabang-cabang dan mengandung banyak inti, sebagian hidup dalam air sebagian hidup didarat. Cara hidupnya ada yang sebagai saprofit ada yang sebagai parasit.Dinding selnya memberikan reaksi selulosa.Pembiakan vegetativ bagi yang hidup dalam air dengan zoospora, yang hidup didarat dengan sporangium dan konidium. Pembiakan generatif  dengan oogami. Misalnya anggota suku Saprolegniaceae ialah Saprolegnia dioica, Achalya prolifera, dan Aphanomyces stellatus. Suku Peronosporaceae terutama tediri atas jamur parasite pada tumbuhan tinggi, misalnya Plasmopara viticola,
Daur hidup: Perkembangbiakan pada bangsa ini dengan cara aseksual dan seksual. Secara aseksual bagi yang hidup di dalam air dengan zoospore, yang hidup di darat dengnan sporangium atau konidium.Pembiakan seksual dengan oogami.Gamet ♂ tidak lagi bebas dan tugasnya dilakukan oleh inti ♀, yang oleh suatu saluran pembuahan dari anteridium disampaikan kepada oogonium dan inti sel telurnya.Sel-sel telurnya belum terbentuk dengan sempurna.Dalam pusat oogonium sering kali hanya terdapat sejumlah inti ♀.Setelah dikawinkan oleh sejumlah inti ♂ yang sesuai, bagian pusat oogonium dengan inti-inti yang telah dibuahi itu lalu terpisah oleh suatu membrane menjadi suatu zigot yang berinti banyak

4.      Ciri-ciri dari ordo Zygomycetales
     Terdiri atas cendawan yang hidup sebagai saprofit, dengan misselium yang bercabang banyak, sebagian tidak bersekat, tetapi untuk golongan tertentu telah memperlihatkan sekat-sekat.Dinding selnya terdiri atas kitin.Pembiakan aseksual telah disesuaikan dengan hidup didarat. Zoospore tidak ada, Pembiakan generative tidak dengan perantara gamet, akan tetapi dilakukan dengan gamtangium yang sama bentuknya dan mengandung banyak inti. Jadi pada Zygomycetales terdapat gametangiogami. Contoh spesies bangsa ini,yaitu  Mucor  javanicus, Mucormucedo, Rhizopus oryzae, dan beberapa spesies Rhizopus lainnya.
    Daur hidup: Pada ordo Zygomycetales pembiakannya secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan dengan aseksual telah disesuaikan dengan hidup didarat sedangkan pembiakan secara seksual hanya akan terjadi jika dua hifa yang berlainan jenis kelaminnya berjumpa dan bersatu.
    Pada peristiwa ini dua ujung hifa bersentuhan, masing-masing lalu membentuk suatu sekat dan terjadilah gametangium yang sama bentuknya. Di dalamnya tidak berbentuk gamet, tetapi kedua gametangium itu lalu bersatu menjadi zigot berdinding kasar.Di dalamnya, inti yang berlainan jenis kelaminnya lalu berpasang-pasangan dan bersatu. 
     Pembelahan reduksi dan penentuan jenis kelamin intinya baru akan terjdi, jika zigot telah mengalami waktu istirahat. Dari zigot itu biasanya tumbuh suatu benang dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berlainan dengan sporangium biasa, mempunyai spora yang hanya mengandung satu inti saja, sebagian bersifat (+) dan sebagian (-). Miselium yang tumbuh dari spora, ini hanya mempunyai inti yang sama jenis kelaminnya, oleh sebab itu spora tadi sebagian akan merupakan miselium (+) dan sebagian miselium (-).


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar