Kelas Schizomycetes (Bakteri)
Bakteri merupakan kelompok mahluk hidup bersel tunggal yang dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikrobia. Mengingat tubuhnya yang mikrokopis itu, sehingga studi tentang bakteri mulai berkembang setelah ditemukan mikroskop oleh Antonie Van Leeuwenhoek menjelang akhir abad ke-17. Kemudian bakteri disebut pertamakali dilihat oleh Leeuwenhoek pada tahun 1683.
Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja ini, mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Ada yang berbentuk peluru atau bola, seperti bintang, bengkok seperti koma, atau sekrup serta ada yang seperti spiral. Bentuk tubuhnya merupakan salah satu sifat yang dijadikan dasar dalam pengklasifikasian bakteri. Dalam kondisi tertentu, yang mekanismenya belum dipahami benar, sel bakteri dengan salah satu bentuk seperti disebut sebelumnya, dapat mengalami suatu perubahan bentuk. Bentuk baru seperti variasi bentuknya yang normal, disebut bentuk involusi. Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron, paling besar sekitar 100 mikron, sehingga hampir terlihat dengan mata bugil. Berhubungan dengan tubuhnya yang amat kecil itu, maka dapat dipahami mengapa struktur bakteri tidak mudah untuk ditentukan. Tubuh bakteri yang berupa sel tunggal itu mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemi selulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada dinding sel tumbuhan umumnya.
Bakteri umumnya bergerak secara pasif. Namun ada beberapa bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan dapat bergerak aktif dalam medium cair. Rmbut-rambut itu lazimnya dinamakan bulu cambuk atau flag.
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
1. kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. kapsul dan lapisan lendir ini tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.
Bakteri Kokus :
a.
Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2.
Bakteri Basil :
a. Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b.
Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c.
Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3.
Bakteri Spirilia :
a. Spiral
yaitu bentuk sel bergelombang
b.
Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio
yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak BakteriAlat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
Alat Gerak BakteriAlat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1.
Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2.
Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3.
Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4.
Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan BakteriPertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2.
Derajat keasaman atau pH
3.
Konsentrasi garam
4. Sumber
nutrisi
5. Zat-zat
sisa metabolism
6. Zat
kimia
Hal
tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Cara Perkembangbiakan bakteri:Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.