FUNGY 011

jika kamu tidak mengenal duniamu maka kamu tidak akan mengenal dirimu.

FUNGY 011

Cita-cita yang selalu bersinar di depan saya dan memenuhi saya dengan kegembiraan hidup adalah kebaikan, keindahan dan kebenaran.

FUNGY 011

Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.

FUNGY 011

Impian kita biasanya berada pada empat atau lima langkah di depan jangkauan pengetahuan dan pengalaman kita. Namun, melalui kerja keras, tekad yang membara, juga ikhtiar coba-coba, terkadang di sana kita mampu mencari cara untuk mencapai impian kita.

FUNGY 011

Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.

Rabu, 03 Juli 2013

GAMETOGENESIS

Gametogenesis atau pembentukan sel gamet mencakup pembentukan sperma yang disebut spermatogenesis, maupun pembentukan telur yang disebut oogenesis. Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel–sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.

Selasa, 02 Juli 2013

Embrio Katak

Embrio Katak

Katak memiliki telur yang terdiri dari dua kutub yaitu kutub anima dan kutub vegetal. Kutup anima berwarna hitam karena memiliki pigmen sedangkan pada kutub vegetal tidak terdapat pigmen telur yang telah mengalami fertilisasi memiliki ciri terdapat daerah kelabu yang berbentuk bulan sabit. Hal ini di karenakan  ada penetrasi sperma sehingga pigmen di daerah tersebut masuk kedalam tempat mesuknya sperma.
Zigot yang terbentuk memasuki tahap pembelahan I, tipe pembelahannya holoblastik yaitu pembelahan yang menyeluruh dari kutub animal ke kutub vegetal dan sampai melalui daerah kelabu (grey cresen). Pembelahan I dengan meridional yang arah pembelahannya tepat pada garis tengah sabit kelabu, menghasilkan dua blastomer. Pembelahan kedua meridional tetapi arahnya 90˚ terhadap bidang pembelahan I sehingga menghasilkan 4 blastomer. Pada pembelahan ketiga, Pembelahannya horizontal tegak lurus dengan bidang pembelahan I dan II yang akan menghasilkan 8 blastomer yang tidak sama yaitu 4 mikromer dan 4 makromer. Kerena pada pembelahan ketiga ini terjadi pembelahan secara anequal. Pembelahan akan terus terjadi dan akan menghasilkan blastomer yang tidak sama ukurannya. Pembelahan ketiga ini termasuk pembelahan incomplete karena tidak semua yang membelah hanya sebagian sel saja yang membelah. Sel yang membelah hanya sel yang berada di dekat kutub animal saja. Pada pembelahan ketiga ini terjadi lebih ke daerah kutub animal, karena telur katak memiliki yolk yang besar dan berada di kutub vegetal sehingga ketika terjadi pembelahan tidak menggangu keadaan yolk. Sel akan terus membelah hingga terbentuk sel yang berukurann kecil. Dari 8 sel akan terbentuk 16 sel kemudian 32 sel, 64 sel hingga sel akan membentuk sebuah bola padat yang dinamakan morula. Selama pembelahan volume dari telur katak tetap tetapi ukurannya berbeda. Pembelahan di kutup animal lebih cepat daripada pembelahan di kutub vegetal.
Pada perkembangan selanjutnya morula akan menjadi blastula, karena ada rongga yang disebut blastocoel. Lapisan atap blastocoel lebih tipis daripada alasnya, karena atap dari blastocoel ini tersususn dari 2-4 selapian mikromer, sedangkan alasnya adalah terdiri dari makromer yang jumlah lapisannya lebih banyak. Rongga yang terbentuk tersebut disebabkan oleh sekresi cairan dari sel –sel di kutub animal.
Sel akan terus mengalami perkembangan hingga akhirnya akan terbentuk tahap gastrulasi. Gastrula dibentuk dari serangkaian proses pergerakan sel dengan hasil akhir berupa tiga lapisan sel yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Pergerakan sel-sel iniakan mengakibatkan lapisan sel akan mengalami invaginasi masuk ke dalam embrio. Setelah mengalami invaginasi juga akan mengalami involusi dan juga gerak morfogenetik lainnya. Invaginasi sel ini akan membentuk blastoporus, pada tepi blastoporus ini akan terbentuk bibir dorsal blastoporusi. Terjadinya proses invaginasi ini adalah di daerah intermediet (perbatasan antara mikromer dan makromer). Selanjutnya daerah pelekukan tersebut akan membentuk bibir dorsal blastoporus. Akibat adanya invaginasi akan terajdi migrasi sel. Hasil dari invaginasi ini adalah akan terbentuknya rongga, rongga inilah yang disebut dengan arkenteron. Akibat adanya arkenteron maka rongga bastocoel akan  terdesak hingga rongga ini akan menjadi rongga dengan ukuran yang kecil dan terletak di pinggir. Arkenteron ini nantinya akan menjadi saluran pencernaan primitive. Sedangkan  pada daerah di lain juga terjadi invaginasi yang akan membentuk bibir ventral. Bibir ventral ini terletak di sisi yang berlawanan dengan bibir dorsal. Selain bibir dorsal dan bibir ventral juga ada bibir lateral.
Setelah terjadi gastrulasi maka akan terjadi proses neurulasi. Pada tahap ini terjadi proses perubahan bentuk fisik dan terjadi pula proses saling menginduksi diantara lapisan embrional. Pada tahap ini sudah terbentuk lapisan lembaga yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm yang kemudian akan terbentuk keping neural setelah ada induksi dari bakal notochord, selanjutnya pada tepi kiri kananya akan membentuk lipatan neural sedangkan bagian tengahnya melekuk disebut parit neural. Bersamaan dengan itu juga terjadi pertemuan antara lipatan neural kanan dan  lipatan neural kiri yang akan membentuk bumbung neural. Selanjutnya akan terbentuk organ-organ yang berasal dari lapisan lembaga.

Organ Reproduksi Vertebrata

Dalam mempertahankan jenisnya, suatu mahluk hidup akan melakukan perkembangbiakan. Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi. Sistem reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad), saluran reproduksi, dan kelenjar seks aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang melakuakan vertilisasi secara internal, yang jantan memiliki organ kopulatoris yang berfungsi untuk menyalurkan sperma dari organisme jantan ke saluran reproduksi betina.