Secara morfologi, cangkang telur ayam ras dan ayam kampung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh
sifat genetik yang dibawa oleh induknya. Pada cangkang telur umumnya mempunyai
banyak pori yang penting untuk pertukaran udara. Didalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu
ujung telur, selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga
udara. Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio.
Untuk struktur anatomi dari ayam ras dan
ayam
kampung tersusun atas selaput vitelin, yolk, kalaza, albumen, blastodiskus. Berbagai unsur anatomi itu memiliki
fungsi-fungsi tersendiri. Dimana selaput vitelin
merupakan
selaput yang menutupi kuning telur, atau lebih tepatnya menyelaputi yolk dan
germinal disekitarnya. Yolk (kuning telur) sebagai tempat persediaan atau
cadangan makanan bagi embrio. Kalaza berfungsi
untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio
agar tetap berada di bagian atas kuning telur. Albumen (putih telur) berfungsi
untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan
dan bahaya lain
serta sebagai cadangan makanan.
Balstodiskus disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi
individu baru.
Ada beberapa Faktor yang
mempengaruhi bentuk telur, diantaranya faktor genetik
dan umur induk.
Induk yang baru mulai bertelur bentuk telur yang dihasilkan cenderung
runcing dan
memanjang,
sedangkan induk yang semakin tua menghasilkan telur yang semakin ke arah bulat
bentuknya.