Rabu, 17 April 2013

Kelas Phycomycetes

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan tingkat rendah yang termasuk dalam golongan jamur benang yang mempunyai hifa tidak bersepta, sel vegetatif multinukleat, atau disebut thalus soenositik.
Phycomycetes
Secara vegetatif dapat memperbanyak diri dengan potongan-potongan hifa, dan menghasilkan spora aseksual dalam sporangium (sporangiospora).
Perkembangbiakan secara generatif dengan membentuk spora seksual. Berdasarkan cara terbentuknya spora dibagi menjadi 2 macam, (a) Oospora, hasil peleburan antara gamet-gamet yang tidak sama besarnya, dan (b) Zygospora, hasil peleburan gamet-gamet yang sama besarnya.

Berdasarkan tipe sporanya maka jamur ini juga dapat dikelompokkan dalam Oomycetes dan Zygomycetes. Phycomycetes Sering hidup dalam air, ebagai parasit atau saprofit pada hewan atau tumbuhan air, ada pula yang hidup di darat. Organisme ini memperlihatkan banyak persamaan dengan ganggang, dan oleh karena itu sering juga dinamakan jamur ganggang.


Bangsa pada Phycomycetes

Phycomycetes terbagi dalam 6 bangsa, yaitu bangsa Myxochytridiales, bangsa Chytridiales, bangsa Blastocladiales, bangsa Monoblepharidiales.

1.      Bangsa Myxochytridiales

Sel-selnya telanjang dan terpisah-pisah, kebanyakan hidup sebagai parasit atau tumbuhan air yang bertingkat rendah, tetapi ada juga yang hidup pada tumbuhan darat. Myxochytriales mengeluarkan sel-sel kembara kecil dengan satu atau dua bulu cambuk. Melihat protoplasmanya yang tidak berdinding itu dapat kita tarik kesimpulan, bahwa organisme ini dekat dengan Myxomycetes da flagellate. Myxochytridiales merupakan golongan cendawan yang paling sederhana dan paling rendah tingkat perkembangannya, oleh sebab itu juga dinamkan cendawan purba (Archimycetes).
2.      Bangsa Chytridiales

Perkembanganya, hidup sebagai saprofit atau parasit pada tumbuhan dan binatang air. Sel-sel nya mempunyai dinding yang terdiri atas kitin. Beberapa contoh dari bangsa ini ialah: Rhizophidium pollinis , hidup sebagai badan- bulat badan haustorium untuk mengambil makanannya dari serbuk dari pohon pinus yang jatuh dalam air. Pembiakan mempunyai satu bulu cambuk yang opistokon . Rhizopidium goniosporum.aseksual melekat pada kecil membuat dinding Yang kuat, akhirnya akan berkecambah dan mengeluarkan zoospore Polyphagus euglenae, hidup sebagai parasit pada euglena. Pada pembuiakan seksual, sel-selnya ada gametangium jantan dan gametangium betina. Perkawinan dengan dekat kemudian membesar. Zigot mempunyai dua inti dengan perkecambahan, bersatu, diikuti oleh pembelahan reduksi, dan zigot itu zoospore.

3.      Bangsa Blastocladiales

Dari golongan ini warga yang rendah tingkat perkembanganya masih sangat menyerupai Chytridiales, misalnya Blastocladiaceaevariabilis dan Allomyces javanicus (suku Blastocladiaceae), kedua-duanya hidup dalam tanah basah, mempunyai miselium yang bercabang dengan dinding kitin.

Pada pembiakan generative terbentuk satu atau beberapa gametangium mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih rendah tingkatannya mempunyai gamet betina dan jantan yang sama (isogamete). Pada Allomyces terdapat anisogami. Sehabis kopulasi zigot itu tumbuh menjadi individu yang seringkali serupa dengan individu permulaan, tetapi yang tumbuh dari zigot ini adalah suatu sporofit. Padanya terdapat sporangium yang menghasilkan zoospore. Sanagt boleh jadi zoospore bersifat diploid. Jadi pada Blastocladiales terdapat pula pembiakan seksual dan aseksual yang terjadi pada dua individu yang terpisah. Kedua individu itu meruapakan keturunan yang bergiliran secara teratur. Melihat sel-sel kembara dengan satu bulu cambuk yang opistokon dan diding selnya yang terdiri atas kitin, diduga bahwa Blastocladiales berasal dari Chytridiales.

4.      Bangsa Monoblepharidales

Tubuh organisme ini berupa benang-benang halus, bercabang-cabang tidak bersekat, jadi merupakan suatu pipa dengan banyak initi. Dinding terdiri atas selulosa. Hidupnya dalam air pada sisa-sisa tumbuhan.

Pembiakan aseksual dengan zoospora yang mempunyai satu bulu cambuk yang opistokon. Zoospore terbentuk dalam sporagonium yang berbentuk gada. Pembiakan generative melalui oogami. Oogonium terdiri atas ujung hifa yang membesar dan membulat dan terpisah oleh suatu sekat. Pada Monoblepharidales tidak ada pergiliran keturunan, karena gemet dan sporangium terbentuk pada satu individu.

 Monoblepharidales meliputi suku Monoblepharidaceae yang mencakup antara lain Monoblepharis sphaerica dan Monoblepharis polymorpha.



jangan lupa komennyaaa.......

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar