Rabu, 17 April 2013

Anak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales


Tugas

BOTANI TUMBUHAN RENDAH
“Anak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales



OLEH :
KELOMPOK 7

ERIN NAPRIANTI                              A1C2 11 096
HADIJAH                                            A1C2 11 002
 NETI                                                    A1C2 11 104
MUH. RISMAN WAHID                    A1C2 11 019
WA ODE FAUZIAH                           A1C2 11 014
MINARNI                                           A1C2 11 100


PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
B.     RUMUSAN MASALAH
C.     TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
A.    Anak Bangsa Aphyllophorales
B.      Anak bangsa agaricales

BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN

DAFTAR PUSTAKA








KATA PENGANTAR

                                                                                     
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
            Makalah  ini merupakan sekelumit pengetahuan penulis mengenai mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah pada pokok bahasanAnak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan sedikit hambatan. Tetapi dengan penuh semangat penulis dan dibantu oleh berbagai pihak, akhirnya makalah dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
            Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah Ibu Dra. Suriana Gende Ede., M.Si”. karena telah mengarahkan dan memberi batasan-batasan dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa pula penulis sampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang telah banyak memberikan sumbansinya demi terselesainya makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mangharapkan krtik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, agar dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.


Kendari, 10 April  2013

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN


A.     LATAR BELAKANG
Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi, konidium, zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium
Adapun ciri-ciri dari jamur yaitu :
·         Sel bersifat eukaryotik
·          tidak mempunyai klorofil
·         sebagai parasit atau saprofit
·         Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai akan adanya cahaya.
Alat reproduksi berupa :
- gametangium : penghasil gamet jantan dan betina
- sporangium : penghasil spora seksual dan spora aseksual

Cara reproduksi :
- generatif : dengan peleburan dua buah gamet
- vegetatif : - spora vegetatif
- fragmentasi (pemisahan)
- membelah diri
- tunas (budding)
Fungi dapat dibedakan menjadi 5 devisio yaitu :
- Oomycotina
- Zygomycotina
- Ascomycotina
- Basidiomycotina
- Deuteromycotina
Oleh sebab itu makalah yang kami buat akan membahas materi jamur dengan Anak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu , Menjelaskan secara lengkap tentang jamur khususnya Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales serta suku-suku yang terdapat didalam banggsa tersebut.

C.     TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar dapat mengetahui  jamur khususnya Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales serta suku-suku yang terdapat didalam banggsa tersebut












BAB II
PEMBAHASAN

A.     Anak Bangsa Aphyllophorales
Jamur ini pada badan buahnya tak mempunyai papan-papan atau lamella himenofora
yang menonjol. Himenium terletak bebas di tubuh buah (gimnokarp) dan sudah mulai terbentuk
sejak badan buah masih muda dan bersama-sama dengan pertumbuhan tubuh buah selalu
membentuk bagian-bagian yang baru . Oleh sebab itu pada hymenium terdapat bagian-bagian
dari bermacam-macam umur, dari yang basidiumnya sudah masak sampai yang masih muda dan
baru terbentuk.
            Anak bangsa ini dibedakan dalam beberapa suku, antara lain :
·         Suku Exobasidiaceae.Jamur ini tidak mempunayi tubuh buah. Kebanyakan hidup endoparasitik pada tumbuhan lain, dan seperti Taphrina pada Ascomycetes,langsung menonjolkan basidiumnya keluar diantara sel-sel apidermis, Pada inangnya jamur ini menimbulkan badan-badan seperti kutil-kutil (sesidium). Suatu jenis dari suku jamur ini menyebabkan penyakit pada  tanaman teh dan terkenal dengan nama penyakit cacar teh (blister blight). Jenis jamur ini ialah Exobasidium vexans.
·         Suku Corticiaceae.Tubuh buah merata dan melekat pada substratnya seperti kerak. Himenofora datar atau sedikit berkerut. Kebanyakan hidup sebagai parasite. Di Indonesia yang paling terkenal dari suku ini ialah Corticium salmonicolor (jamur upas) yang mematikan dahan-dahan atau ranting-ranting berbagai macam tanaman.
·         Suku Thelephoraceae. Tubuh buah berbentuk kipas disamping atau tegak pada substratnya, hymenium terdapat di lapisan bawah tubuh buah. Contoh Thelephora laciniata.
·         Suku Clavariaceae. Tubuh buah tegak, berbentuk gada atau bercabang-cabang, seluruh tubuh buah diselubungi  oleh lapisan hymenium. Tubuh buah yang bercabang-cabang mempunyai bentuk seperti batu karang. Contoh Clavaria zippelli (supa mayang) yang hidup sebagai saprofit di atas tanah-tanah hutan, basidium hanya mempunyai 2 spora. Contoh lainClavaria botrytis.
·         Suku Hydnaceae. Himenofora mempunyai tonjolan-tonjolan berupa duri-duri atau gigi. Himenium terdapat di sisi bawah tubuh buah yang berupa suatu kipas atau payung dengan tangkai kira-kira di tengah-tengah.
Suatu cuntoh Hydnum helveolum yang hidup sebagai saprofit pada tanah di daerah-daerah pegunungan.TYubuh buah berupa payung dengan tangkai yang eksentrik dengan duri–duri pada sisi bawahnya yang seluruhnya diselubungi oleh hymenium.Basidium mempunyai empat spora, sistidium dengan Kristal-kristal CaC2O4. Contoh lainHydnum repandum.
·         Suku Polyporaceae. Tubuh buah berupa suatu kipas, himenofora merupakan buluh-buluh (pori) yang dilihat dari luar berupa lubang-lubang. Sisi dalam lubang-lubang itu dilapisi hymenium.Tubuh buah jamur ini dapat berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru. Sbagian hidup sebagai saprofit misalnya  Gannoderma applanatum (jamur kayu). Tubuh buah berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat pada kayu-kayu yang lapuk
·         G. Pseudoferreum, cendawan akar merah.
·         Polyporus giganteus, Idengan tubuh buah yang besar.
Dari suku ini banyak pula merupaskan parasit, antara lain:
·         Fomes semistotes, menyebabkan busuknya akar pohon para,
·         F. liknosus, cendawa akar puti,
·         F. noxious, cendawan akar pirang,
·         F. fomentarius dan F. officinalis, berguna dalam obat-obatan.


B.     Anak bangsa agaricales.
Tubuh buah jamur ini biasanya berbentuk payung dengan tangkai yang letaknya sentral.Pada waktu muda tubuh buah itu diselibungi oleh suatu selapuk yang dinamakan velum universal.Jika tubuh membesar, tinggalan selapuk pada pangkal tangkai tubuh buah sebagai bursa.Dari tepi tubuh buah ketangkai terdapat juga selapuk yang menututpi sisi bawah tubuh buah .selapuk ini dinamakan  velum parrtiale. Jika tubuh buah membesar selapuk ini akan robek dan merupakan suatu cincing (anulus) pada bagian atas tangkai tubuh buah. Himenefora pada sisi bawah tubuh buah, membentuk papan-papan atau lamella yang tersusun radial, dapat juga himenofora membuat tonjolan berupa buluh-buluh.Hymenium meliputi sisi bawah tubuh buah tadi dan mula-mula terletak dbawah velum partiale.Letak hymenium yang demikian itu disebut Angiokarp.Lapis himenium itu terjadi secara serempak, jadi semua bagian sama umurnya dan kelihatan dari bawah setelah velum partiale robek-robek.

Dalam anak bangsa ini  terhitung:
1.      Suku Agaricaceae. Tubuh buah kebanyakan berbentuk panyung, himenefora membentuk lamella atau papan-papan dengan lapisan hymenium pada kedua sisinya. Kebanyakan warga suku ini hidup sebagai sapprofit, sebagai kecil sebagai parasit. Beberapa diantaranya dapat dimakan, tetapi ada juga yang beracun. Beberapa contoh dari suku ini:
-          Volvarella volvacea (jamur  merang), dapat dimakan, sering dipiarah pada tangkai butir padi (merang) atau jerami.
-          Oudemannsiella canarii  (jamur gajih), dapat dimakan, hidup sebagai saprofit pada kayu-kayu yang lapuk.
-          Agaricus melleus (Armillaria mellea), antara lain hidup sebagai parasite, terutama menimbulkan busuknya akar jeruk (Citrus), dan juga menyerang pohon-pohon lainnya.
-          Amanita phalloides, beracun.
-          Cantharellus cibarius (kantarel), tubuh buah berwarna jingga, dapat dimakan.
-          Psalliota campestris, tubuh buahnya juga dapat dimakan (produk sampingan hutan).

2.      Suku Boletaceae. Himenofora merupakan tonjolan-tonjolan yang berbentuk buluh buluh, oleh sebab itu digolongkan ke dalam Polyporaceae.Jamur ini merupakan penyusun utama mikoriza yang adanya seringkali merupakan syarat mutlak untuk kelangsungan pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan tertentu, misalnya anggrek (Orchidaceae).
            Beberapa contoh dari suku Boletaceae , antara lain:
-          Boletus luteus, mikoriza pada Pinus silvestris
-          Boletus granulatus,idem.
-          Boletus edulis (jamur batu) dapat dimakan.



Bangsa Gasteromycetales
            Jamur-jamur yang tergolong dalam bangsa ini mempunyai  tubuh  buah yang tertutup, bentuknya kurang lebih bulat. Pada waktu masak lapisan dinding tubuh buah yang paling luar, yaitu peridiumnya pecah dan secara pasif spora keluar.Peridium dapat kita samakan dengan velum universal adalah dua organ yang homolog. Apa yang ada di dalam tubuh buah merupakan suatu massa  dan dinamakan gleba. Gleba mempunyai susunan yang berbeda-beda dan menjadi salah satu dasar untuk mengklasifikasikan Gasteromycetales.Di dalam basidiospora inti telah membelah, jadi miselium jamur ini sejak permulaan telah bersifat dikariotik.Kenanyakan jamur ini hidup sebagai saprofit dalam tanah yang banyak mengandung bunga tanah (humus), dalam hutan-hutan, dan di antara rumput-rumput.,
            Bangsa ini memuat beberapa suku antara lain :
·         Suku Phallaceae. Tubuh buah yang masih muda merupakan suatu benda yang kurang lebih berbentuk bulat telur (telur setan), dan diselubungi oleh dinding peridium yang terdiri atas dua lapis.Antara kedua lapis terdapat suatu lapis tengah yang menyerupai lendir.Anyaman hifa dalam peridium mengadakan diferensiasi menjadi tangkai dengan payungnya yang berbentuk lonceng (genta).Jika tubuh buah masak, tangkai memanjang (sampai 15 cm).Selubung pecah dan sebagian berbentuk piala terdapat pada pangkal tangkai.Payung terangkat ke atas.Kulit berlendir, gleba menjadi bebas, dan keluar sebagai tetes dari celah-celah velum partiale yang berbentuk jala. Dalam keadaan itu tubuh  buah mengeluarkan bau . spora. Jamur sejenis itu yang terdapat di Indonesia ialah Dictyophora indusiata.Di Eropa yang terkenal ialah Phallus impudicus.
·         Suku Lycoperdaceae. Peridium tubuh buah mengadakan diferensiasi menjadi eksoperidium yang berupa pseudoparenkim dan endoperidium yang tipis seperti kertas. Jika tubuh buah masak,  eksoperidium lepas dan endoperidium membuka  dengan suatu lubang pada puncaknya. Gleba dapat pula memperlihatkan diferensiasi dalam bagian atas yang fertile dan bagian bawah yang steril.Jika spora masak, gleba kehilangan susunannya yang asli (semua). Contoh dari suku ini ialah Lycoperdon pretense (jamur kelentos).Tubuh buah yang berbentuk bulat, tidak seberapa besar, mula-mula putih kasar, akhirnya abu-abu dan rata.Sering ditemukan diantara rumput-rumput.Pada waktu masak membuka dengan sebuah lubang di atasnya.
Scleroderma aurantium (jamur so), eksoperidium kotor kekuning-kuningan, gleba dapat dimakan. Scleroderma vulgare.Basidium oleh sekat-sekat melintang terbagi menjadi 4 sel, masing-masing menonjolkan satu spora, tetapi ada pula basidium yang terbagi-bagi oleh sekat-sekat membujur atau seperti Holobasidiomycetes terdiri atas satu lapis sel saja.


Bangsa Tremellales
            Dari bangsa ini jenis-jenis masih sederhana tidak membentuk tubuh buah.Yang lebih tinggi tingkat perkembangannya mempunyai tubuh buah yang berupa tubuh buah Hydnaceae, tetapi berlendir.Basidium selalu terbagi menjadi 4 oleh sekat-sekat yang membujur.Suatu contoh Tremella lutescens.











BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan yaitu :
·         Anak bangsa Aphyllophorales pada badan buahnya tak mempunyai papan-papan atau lamella himenoforayang menonjol. Himenium terletak bebas di tubuh buah (gimnokarp) dan sudah mulai terbentuksejak badan buah masih muda dan bersama-sama dengan pertumbuhan tubuh buah selalumembentuk bagian-bagian yang baru . Oleh sebab itu pada hymenium terdapat bagian-bagiandari bermacam-macam umur, dari yang basidiumnya sudah masak sampai yang masih muda danbaru terbentuk.
·         Anak bangsa Aphyllophorales bedakan dalam beberapa suku, antara lain :Suku Exobasidiaceae, Suku Corticiaceae, Suku Thelephoraceae, Suku Clavariaceae,Suku Clavariaceae, Suku Hydnaceae,Suku Polyporaceae,
·         Anak bangsa Agaricales, Tubuh buah jamur ini biasanya berbentuk payung dengan tangkai yang letaknya sentral

B.     SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan setelah pembuatan makalah ini yaitu diharapkan mahasiswa dapat mengetahui macam-macam jamur dan dapat membedakan jamur yang beracun dan jamur yang tidak beracun.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar