Tugas
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
“Anak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales”
KELOMPOK 7
ERIN NAPRIANTI A1C2 11 096
HADIJAH A1C2
11 002
NETI A1C2
11 104
MUH. RISMAN WAHID A1C2 11 019
WA ODE FAUZIAH A1C2 11 014
MINARNI A1C2
11 100
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
BAB
II PEMBAHASAN
A. Anak
Bangsa Aphyllophorales
B. Anak bangsa agaricales
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini
merupakan sekelumit pengetahuan penulis mengenai mata kuliah Botani Tumbuhan
Rendah pada pokok bahasan “Anak Bangsa Aphyllophorales
dan Anak bangsa agaricales”. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis mendapatkan sedikit hambatan. Tetapi dengan penuh semangat
penulis dan dibantu oleh berbagai pihak, akhirnya makalah dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.
Penulis
mengucapkan banyak terimah kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Botani
Tumbuhan Rendah Ibu Dra. Suriana Gende
Ede., M.Si”. karena telah mengarahkan dan memberi batasan-batasan dalam
penyusunan makalah ini. Tak lupa pula penulis sampaikan rasa terima kasih
kepada rekan-rekan yang telah banyak memberikan sumbansinya demi terselesainya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mangharapkan
krtik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, agar dapat dijadikan
sebagai bahan pembanding dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.
Kendari, 10 April 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Jamur
merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang
disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut
miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup
secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit
(merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat
di darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua
cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah
diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus.
Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi,
konidium, zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi,
hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium
Adapun ciri-ciri dari jamur yaitu :
·
Sel bersifat eukaryotik
·
tidak mempunyai klorofil
·
sebagai parasit atau saprofit
·
Menyukai hidup pada tempat yang lembab
dan tidak menyukai akan adanya cahaya.
Alat
reproduksi berupa :
- gametangium :
penghasil gamet jantan dan betina
- sporangium :
penghasil spora seksual dan spora aseksual
Cara reproduksi :
- generatif : dengan
peleburan dua buah gamet
- vegetatif : -
spora vegetatif
- fragmentasi
(pemisahan)
- membelah diri
- tunas (budding)
Fungi dapat
dibedakan menjadi 5 devisio yaitu :
- Oomycotina
- Zygomycotina
- Ascomycotina
- Basidiomycotina
- Deuteromycotina
Oleh
sebab itu makalah yang kami buat akan membahas materi jamur dengan Anak Bangsa Aphyllophorales dan Anak bangsa agaricales.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan
masalah dari makalah ini yaitu , Menjelaskan secara lengkap tentang jamur
khususnya Bangsa Aphyllophorales dan
Anak bangsa agaricales serta
suku-suku yang terdapat didalam banggsa tersebut.
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu agar dapat mengetahui
jamur khususnya Bangsa Aphyllophorales
dan Anak bangsa agaricales serta
suku-suku yang terdapat didalam banggsa tersebut
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Anak
Bangsa Aphyllophorales
Jamur
ini pada badan buahnya tak mempunyai papan-papan atau lamella himenofora
yang menonjol.
Himenium terletak bebas di tubuh buah (gimnokarp) dan sudah mulai terbentuk
sejak badan buah
masih muda dan bersama-sama dengan pertumbuhan tubuh buah selalu
membentuk
bagian-bagian yang baru . Oleh sebab itu pada hymenium terdapat bagian-bagian
dari bermacam-macam
umur, dari yang basidiumnya sudah masak sampai yang masih muda dan
baru terbentuk.
Anak bangsa ini dibedakan dalam
beberapa suku, antara lain :
·
Suku
Exobasidiaceae.Jamur ini tidak
mempunayi tubuh buah. Kebanyakan hidup endoparasitik pada tumbuhan lain, dan
seperti Taphrina pada Ascomycetes,langsung menonjolkan
basidiumnya keluar diantara sel-sel apidermis, Pada inangnya jamur ini
menimbulkan badan-badan seperti kutil-kutil (sesidium). Suatu jenis dari suku
jamur ini menyebabkan penyakit pada
tanaman teh dan terkenal dengan nama penyakit cacar teh (blister blight). Jenis jamur ini ialah Exobasidium vexans.
·
Suku
Corticiaceae.Tubuh buah merata dan
melekat pada substratnya seperti kerak. Himenofora datar atau sedikit berkerut.
Kebanyakan hidup sebagai parasite. Di Indonesia yang paling terkenal dari suku
ini ialah Corticium salmonicolor
(jamur upas) yang mematikan dahan-dahan atau ranting-ranting berbagai macam
tanaman.
·
Suku Thelephoraceae. Tubuh buah berbentuk
kipas disamping atau tegak pada substratnya, hymenium terdapat di lapisan bawah
tubuh buah. Contoh Thelephora laciniata.
·
Suku
Clavariaceae. Tubuh buah tegak,
berbentuk gada atau bercabang-cabang, seluruh tubuh buah diselubungi oleh lapisan hymenium. Tubuh buah yang
bercabang-cabang mempunyai bentuk seperti batu karang. Contoh Clavaria zippelli (supa mayang) yang
hidup sebagai saprofit di atas tanah-tanah hutan, basidium hanya mempunyai 2
spora. Contoh lainClavaria botrytis.
·
Suku
Hydnaceae. Himenofora mempunyai
tonjolan-tonjolan berupa duri-duri atau gigi. Himenium terdapat di sisi bawah
tubuh buah yang berupa suatu kipas atau payung dengan tangkai kira-kira di
tengah-tengah.
Suatu
cuntoh Hydnum helveolum yang hidup
sebagai saprofit pada tanah di daerah-daerah pegunungan.TYubuh buah berupa
payung dengan tangkai yang eksentrik dengan duri–duri pada sisi bawahnya yang
seluruhnya diselubungi oleh hymenium.Basidium mempunyai empat spora, sistidium
dengan Kristal-kristal CaC2O4. Contoh lainHydnum repandum.
·
Suku
Polyporaceae. Tubuh buah berupa suatu
kipas, himenofora merupakan buluh-buluh (pori) yang dilihat dari luar berupa
lubang-lubang. Sisi dalam lubang-lubang itu dilapisi hymenium.Tubuh buah jamur
ini dapat berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan
himenofora baru. Sbagian hidup sebagai saprofit misalnya Gannoderma
applanatum (jamur kayu). Tubuh buah berbentuk setengah lingkaran, banyak
terdapat pada kayu-kayu yang lapuk
·
G. Pseudoferreum, cendawan akar merah.
·
Polyporus giganteus, Idengan
tubuh buah yang besar.
Dari suku ini banyak
pula merupaskan parasit, antara lain:
·
Fomes semistotes, menyebabkan busuknya akar pohon
para,
·
F. liknosus, cendawa akar puti,
·
F. noxious, cendawan akar pirang,
·
F. fomentarius dan F. officinalis, berguna dalam obat-obatan.
B. Anak
bangsa agaricales.
Tubuh
buah jamur ini biasanya berbentuk payung dengan tangkai yang letaknya
sentral.Pada waktu muda tubuh buah itu diselibungi oleh suatu selapuk yang
dinamakan velum universal.Jika tubuh
membesar, tinggalan selapuk pada pangkal tangkai tubuh buah sebagai bursa.Dari tepi tubuh buah ketangkai
terdapat juga selapuk yang menututpi sisi bawah tubuh buah .selapuk ini
dinamakan velum parrtiale. Jika tubuh buah membesar selapuk ini akan robek
dan merupakan suatu cincing (anulus)
pada bagian atas tangkai tubuh buah. Himenefora pada sisi bawah tubuh buah,
membentuk papan-papan atau lamella yang tersusun radial, dapat juga himenofora
membuat tonjolan berupa buluh-buluh.Hymenium meliputi sisi bawah tubuh buah
tadi dan mula-mula terletak dbawah velum partiale.Letak hymenium yang demikian
itu disebut Angiokarp.Lapis himenium
itu terjadi secara serempak, jadi semua bagian sama umurnya dan kelihatan dari
bawah setelah velum partiale robek-robek.
Dalam anak bangsa ini terhitung:
1.
Suku
Agaricaceae. Tubuh buah kebanyakan
berbentuk panyung, himenefora membentuk lamella
atau papan-papan dengan lapisan hymenium pada kedua sisinya. Kebanyakan warga
suku ini hidup sebagai sapprofit, sebagai kecil sebagai parasit. Beberapa
diantaranya dapat dimakan, tetapi ada juga yang beracun. Beberapa contoh dari
suku ini:
-
Volvarella volvacea (jamur merang), dapat dimakan, sering dipiarah pada
tangkai butir padi (merang) atau jerami.
-
Oudemannsiella canarii (jamur gajih), dapat dimakan, hidup sebagai
saprofit pada kayu-kayu yang lapuk.
-
Agaricus melleus (Armillaria mellea), antara lain hidup sebagai parasite, terutama
menimbulkan busuknya akar jeruk (Citrus), dan juga menyerang pohon-pohon
lainnya.
-
Amanita phalloides, beracun.
-
Cantharellus cibarius (kantarel), tubuh buah berwarna
jingga, dapat dimakan.
-
Psalliota campestris, tubuh buahnya juga dapat dimakan
(produk sampingan hutan).
2.
Suku
Boletaceae. Himenofora merupakan
tonjolan-tonjolan yang berbentuk buluh buluh, oleh sebab itu digolongkan ke
dalam Polyporaceae.Jamur ini
merupakan penyusun utama mikoriza yang adanya seringkali merupakan syarat
mutlak untuk kelangsungan pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan tertentu, misalnya
anggrek (Orchidaceae).
Beberapa
contoh dari suku Boletaceae , antara
lain:
-
Boletus luteus, mikoriza pada Pinus silvestris
-
Boletus granulatus,idem.
-
Boletus edulis (jamur batu) dapat dimakan.
Bangsa Gasteromycetales
Jamur-jamur
yang tergolong dalam bangsa ini mempunyai
tubuh buah yang tertutup,
bentuknya kurang lebih bulat. Pada waktu masak lapisan dinding tubuh buah yang
paling luar, yaitu peridiumnya pecah dan secara pasif spora keluar.Peridium
dapat kita samakan dengan velum universal adalah dua organ yang homolog. Apa
yang ada di dalam tubuh buah merupakan suatu massa dan dinamakan gleba. Gleba mempunyai susunan yang berbeda-beda dan menjadi salah
satu dasar untuk mengklasifikasikan Gasteromycetales.Di
dalam basidiospora inti telah membelah, jadi miselium jamur ini sejak permulaan
telah bersifat dikariotik.Kenanyakan jamur ini hidup sebagai saprofit dalam
tanah yang banyak mengandung bunga tanah (humus), dalam hutan-hutan, dan di
antara rumput-rumput.,
Bangsa
ini memuat beberapa suku antara lain :
·
Suku
Phallaceae. Tubuh buah yang masih
muda merupakan suatu benda yang kurang lebih berbentuk bulat telur (telur
setan), dan diselubungi oleh dinding peridium yang terdiri atas dua
lapis.Antara kedua lapis terdapat suatu lapis tengah yang menyerupai
lendir.Anyaman hifa dalam peridium mengadakan diferensiasi menjadi tangkai
dengan payungnya yang berbentuk lonceng (genta).Jika tubuh buah masak, tangkai
memanjang (sampai 15 cm).Selubung pecah dan sebagian berbentuk piala terdapat
pada pangkal tangkai.Payung terangkat ke atas.Kulit berlendir, gleba menjadi
bebas, dan keluar sebagai tetes dari celah-celah velum partiale yang berbentuk
jala. Dalam keadaan itu tubuh buah
mengeluarkan bau . spora. Jamur sejenis itu yang terdapat di Indonesia ialah Dictyophora indusiata.Di Eropa yang
terkenal ialah Phallus impudicus.
·
Suku
Lycoperdaceae. Peridium tubuh buah
mengadakan diferensiasi menjadi eksoperidium
yang berupa pseudoparenkim dan endoperidium
yang tipis seperti kertas. Jika tubuh buah masak, eksoperidium lepas dan endoperidium
membuka dengan suatu lubang pada
puncaknya. Gleba dapat pula memperlihatkan diferensiasi dalam bagian atas yang
fertile dan bagian bawah yang steril.Jika spora masak, gleba kehilangan
susunannya yang asli (semua). Contoh dari suku ini ialah Lycoperdon pretense (jamur kelentos).Tubuh buah yang berbentuk
bulat, tidak seberapa besar, mula-mula putih kasar, akhirnya abu-abu dan
rata.Sering ditemukan diantara rumput-rumput.Pada waktu masak membuka dengan
sebuah lubang di atasnya.
Scleroderma
aurantium (jamur
so), eksoperidium kotor kekuning-kuningan, gleba dapat dimakan. Scleroderma vulgare.Basidium oleh
sekat-sekat melintang terbagi menjadi 4 sel, masing-masing menonjolkan satu
spora, tetapi ada pula basidium yang terbagi-bagi oleh sekat-sekat membujur
atau seperti Holobasidiomycetes terdiri
atas satu lapis sel saja.
Bangsa Tremellales
Dari
bangsa ini jenis-jenis masih sederhana tidak membentuk tubuh buah.Yang lebih
tinggi tingkat perkembangannya mempunyai tubuh buah yang berupa tubuh buah Hydnaceae, tetapi berlendir.Basidium
selalu terbagi menjadi 4 oleh sekat-sekat yang membujur.Suatu contoh Tremella lutescens.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan yaitu :
·
Anak
bangsa Aphyllophorales pada badan buahnya tak mempunyai papan-papan atau
lamella himenoforayang menonjol. Himenium terletak bebas di tubuh buah
(gimnokarp) dan sudah mulai terbentuksejak badan buah masih muda dan
bersama-sama dengan pertumbuhan tubuh buah selalumembentuk bagian-bagian yang
baru . Oleh sebab itu pada hymenium terdapat bagian-bagiandari bermacam-macam
umur, dari yang basidiumnya sudah masak sampai yang masih muda danbaru
terbentuk.
·
Anak
bangsa Aphyllophorales bedakan dalam beberapa suku, antara lain :Suku Exobasidiaceae,
Suku Corticiaceae, Suku Thelephoraceae, Suku Clavariaceae,Suku Clavariaceae,
Suku Hydnaceae,Suku Polyporaceae,
·
Anak
bangsa Agaricales, Tubuh buah jamur ini biasanya berbentuk payung dengan tangkai
yang letaknya sentral
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami
ajukan setelah pembuatan makalah ini yaitu diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui macam-macam jamur dan dapat membedakan jamur yang beracun dan jamur
yang tidak beracun.