Dalam kehidupan manusia, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa Negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca. Namun spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera. Beberapa jenis Porifera yang dapat digunakan sebagai spons mandi yaitu Spongia dan Hippospongia. Zat kimia yang di keluarkannya memilki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. (http://filumporifera.html).
Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron ; Koilos = rongga , enteron = usus, sering disebut hewan berongga. Coelenterata ,merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tetapi pemberian nama dengan istilah “ Hewan Berongga “ itupun masih belum tepat, mengingat coelentrata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya ( coelom ), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenterata. Dalam kenyataan coelenteron tersebut merupakan alat yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencernan makanan dan sebagai alat pendengar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh. Coelenterata hidup di air laut, hanya beberapa yang hidup di air tawar ( jasin, 1992 ).
Filum Coelenterara lebih dikenal dengan nama Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut terletak pada tentakel yang terdapat di sekitarmulutnya. (http://adityapandhu.blogspot.com/2010/02/phylumcoelenteratacnidaria.html).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI LOKASI
Wilayah Tanjung Tiram merupakan wilayah yang memiliki banyak keaneka ragaman hayati yang melimpah. Disekitaran pesisir lautnya banyak dijumpai pepohonan bakau yang rindang serta alam bawah lautnya banyak terdapat terumbu karang yang selalu terjaga kelestariannya. Daerah ini terletak di kecamatan Moramo Utara, kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
B. HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan Pada Teripang (Thyone briareus)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holoturoidea
Ordo : Dendrochirota
Family : Thyonedae
Genus : Thyone
Spesies : Thyone briareus
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Teripang (Thyone briareus) ; termasuk dalam filum Porifera pada kelas Holoturoidea. Secara morfologi, tubuh teripang berwarna hitam dimana seluruh tubuhnya diselimuti oleh lapisan kutikula, lunak dan berbentuk bulat memenjang. Mulutnya terdapat pada salah satu ujung yang dikelilingi oleh tentakel yang bercabang. Selain tentakel, juga terdapat adanya kaki buluh. Pada umumnya hidup dilaut yang dangkal.
2. Pengamatan pada Dromogamphus spoliatus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo :
Family :
Genus : Dromogomphus
Spesies : Dromogamphus spoliatus
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Dromogamphus spoliatus sp. ; termasuk spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Tubuhnya terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Mempunyai sepasang antena. Mempunyai sayap. Hidup di darat secara bebas.
3. Pengamatan pada Dolichoderos sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Himenoptera
Family : Formicidae
Genus : Dolichoderos
Spesies : Dolichoderos sp.
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Dolichoderos sp. ; termasuk spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Tubuhnya terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Pada thoraks terdapat tiga pasang kaki yang beruas, sedangkan pada bagian kepala terdapat satu pasang antenna dan mata. Tidak terdapat sayap dan abdomen tidak bersegmen. Hidup di darat.
4. Pengamatan pada Belalang (Dissosteria carollina)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Acrididae
Genus : Dissosteria
Spesies : Dissosteria carollina
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Belalang (Dissosteria carollina) ; merupakan spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Tubuh terbagi atas tiga bagian yang jelas yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Terdapat tiga pasang kaki pada thoraks yang beruas-ruas dimana satu pasang kaki sangat besar dengan femur berotot daging dan bertibia panjang yang berguna untuk meloncat. Memiliki mulut yang terdiri atas maksila dan mandibula. Memiliki sayap. Hidup bebas.
5. Pengamatan pada Danaus plexipus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepdopetra
Family : Papilionidae
Genus : Danaus
Spesies : Danaus plexipus
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Danaus plexipus ; merupakan spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Secara morfologi tubuh terbagi atas tiga bagian yang jelas yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Memiliki sayap sebanyak dua pasang dengan warna yang beragam dan sangat menarik, kakinya terdiri atas 3 pasang dimana tiap ruas thoraks terdapat 1 pasang kaki. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dan mata. Pada bagian abdomen jelas terlihat adanya segmen. Hewan ini hidup bebas di darat.
6. Pengamatan pada Leptoterna dolobrata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Gryllidae
Genus : Leptoterna
Spesies : Leptoterna dolobrata
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Leptoterna dolobrata ; merupakan spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Bagian kepala terdapat dua pasang antenna dan mata. Bagian thoraks terdapat dua pasang kaki. Hidup di darat.
7. Pengamatan pada Ostrinia nubilalis
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo :
Family :
Genus : Ostrinia
Spesies : Ostrinia nubilalis
( Jasin, 1984:213)
Deskripsi :
Ostrinia nubilalis ; merupakan spesies dari filum Arthropoda pada kelas Insecta. Secara morfologi tubuh terbagi atas tiga bagian yang jelas yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Bagian kepala terdiri atas dua pasang antenna dan mata. Memiliki sayap. Hidup di darat.
8. Pengamatan pada Acrophora sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Madresporariadea
Familia : Madreporariadea
Genus : Acrophora
Species : Acrophora sp.
(Jasin, 1987: 93)
Deskripsi
Acropora biasanya ditemukan di tempat dangkal di seluruh perairan indonesia, memiliki bentuk percabangan yang sangat bervariasi dari corimbose, arborescent, kapitosa dan lain-lain. Ciri khas dari marga ini adalah mempunyai aksial koralit dan radial koalit. Bentuk radial koralit juga bervariasi, yang bentuk tubular, nariform dan tenggelam. Marga ini mempunyai sekitar 150 jenis tersebar di seluruh perairan Indonesia.Banyak Acropora yang bersifatoportunistik dan dapat bertahan pada tekanan alam seperti pemanasan dan siltasi. Disamping itu, karang bercabang ini dapat menghasilkan produksi karbonat yang tinggi.
9. Pengamatan pada Tellescopieum tellescopium
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Megastrpoda
Familia : Poramididae
Genus : Tellescopieum
Species : Tellescopieum tellescopium
(Marshall, 1972: 705)
Deskripsi
Tellescopieum tellescopium memiliki cangkok dan berbentu kerucut terpilin. Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkoknya. Hewan ini terdapat di laut. Berwarna hitam
10. Pengamatan pada Nassarius stolatus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Bassomathoporidae
Familia : Nasaridae
Genus : Nassarius
Species : Nassarius stolatus
( Jasin, 1987: 153)
Deskripsi
Nassarius stolats memiliki cangkok yang berbentuk kerucut terpilin. Bentuk tubuhnya mengikuti bentuk cangkoknya. Hidup di air laut. Berwarna hitam.
11. Pengamatan pada Anadonta woodina
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Eulamallibranchia
Familia : Unionidae
Genus : Anadonta
Species : Anadonta woodina
( Jasin, 1987: 153)
Deskripsi
Anadonta woodina cankok terdiri atas dua bagian kedua cangkok tersebut disatukan oleh sendi elastis yang disebut hinge. Bagian cangkok yang menggelembung atau membesar dekat sendi disebut umbo. Di dekat umbo terdapat garis konsentris yang menunjukkan gais interval pertumbuhan. Sel epitel bagian luar dari mantel menghasilkan zat pembuat cangkok.
12. Pengamatan pada Ophioderma brevispinum
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Classis : Ophiuroidea
Ordo : Oegophiurida
Familia : Ophiuridae
Genus : Ophioderma
Species : Ophioderma brevispinum
(Jasin, 1987: 154)
Deskripsi
Ophioderma brevispinum Tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat melekatnya osikula. Dibagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan ventral duri tidak ada. Bentuk ambulakralnya menyerupai ular. Memiliki amburakral dengansistem simetri radial yang berjumlah lima. Hidup dengan cara mengambang benthos di bawah laut, waktu hidup : ordovician-Resent, Lingkungan Pengendapan : Zona neritrik dengan kedalaman 20-200 meter.
13. Pengamatan pada Euspongilla sp. 1
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Keratosadea
Familia : Keratosadae
Genus : Euspongilla
Species : Euspongilla sp. 1
(Jasin, 1987: 155)
Deskripsi
Euspingilla sp. Tubuh berpori, diploblastik, simetri radial, tersusun atas sel-sel yang bekerja secara mandiri. Tubuh menyerupai karang-karangan. Ada yang memiliki cabang. Memiliki tipe saluran air.
14. Pengamatan pada Euspongilla sp. 2
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Keratosadea
Familia : Keratosadae
Genus : Euspongilla
Species : Euspongilla sp. 2
(Marshall, 1972: 706)
Deskripsi
Euspingilla sp. Tubuh berpori, diploblastik, simetri radial, tersusun atas sel-sel yang bekerja secara mandiri. Tubuh menyerupai karang-karangan. Ada yang memiliki cabang. Memiliki tipe saluran air.
15. Pengamatan pada Cardium edulo
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Familia : Cardiidae
Genus : Cardium
Species : Cardium edulo
(Marshall, 1972: 707)
Deskripsi
Cardium edulo tubuh bercangkang dua. Kulit kerangi dijumpai di pantai-pantai di seluruh dunia. Kulit kerang ini berbentuk seperti hati, simetris dan mempunyai tulang luar yang nyata. Mantel mempunyai tiga bukaan (inhalan, ekshalan, dan pedal) untuk mengalirkan air serta untuk memungkinkan kakinya ke luar. Cardium biasanya mengorek lubang dengan menggunakan kakinya dan makan plankton yang didapati dari pengaliran air masuk dan keluar. Cardium juga mencoba 'melompat' dengan membengkokkan lalu meluruskan kakinya. Berbeda dengan kebanyakan hewan dua cangkang, Cardium bersifat hermafrodit dan bereproduksi dengan cepat. Berwarna putih.
16. Pengamatan pada Cardium sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Familia : Cardiidae
Genus : Cardium
Species : Cardium sp.
(Jasin, 1987: 157)
Deskripsi
Cardium sp. tubuh bercangkang dua. Kulit kerangi dijumpai di pantai-pantai di seluruh dunia. Kulit kerang ini berbentuk seperti hati, simetris dan mempunyai tulang luar yang nyata. Mantel mempunyai tiga bukaan (inhalan, ekshalan, dan pedal) untuk mengalirkan air serta untuk memungkinkan kakinya ke luar. Cardium biasanya mengorek lubang dengan menggunakan kakinya dan makan plankton yang didapati dari pengaliran air masuk dan keluar. Cardium juga mencoba 'melompat' dengan membengkokkan lalu meluruskan kakinya. Berbeda dengan kebanyakan hewan dua cangkang, Cardium bersifat hermafrodit dan bereproduksi dengan cepat. Berwarna hitam.
17. Pengamatan pada Terebralia sulcata
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Caenogastropoda
Familia : Potamididae
Genus : Terebralia
Species : Terebralia sulcata
(Marshall, 1972: 708)
Deskripsi
Terebralia sulcata memiliki cangkok yang berbentuk kerucut terpilin. Bentuk tubuhnya mengikuti bentuk cangkoknya. Hidup di air laut. Berwarna coklat.
18. Pengamatan ppada Nerita polita
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastopoda
Ordo : Neritimorpha
Familia : Neritidae
Genus : Nerita
Species : Nerita polita
(Jasin, 1987: 154)
Deskripsi
Nerita polita Hewan ini memiliki cangkang yang mengkilap dan licin. Pada cangkang dapat menunjukan tanda pertumbuhan hewan ini. Warna luar cangkang bercorak putih dan abu-abu. Pada bagian dalam cangkang berwarna cerah dan kekuning-kuningan. Tinggi dapat mencapai 30 mm dan lebar dapat mencapai 39 mm.
A. SIMPULAN
Dari dasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:
1. Filum invertebrata, yaitu: Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata, Arthropoda.
2. Dalam pengawetan hewan-hewan tersebut diatas, digunakan formalin 10% untuk pengawetan basa. Sedangkan untuk pengawetan kering, hewan tersebut (contohnya serangga) di keringkan dan diberi paradichloro benzon atau naftalen, agar tidak rusak.
Laporan%20Zoologi%20Invertebrata%20%C2%AB%20Muliayanti's%20Blog.htm
Fried, George. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga: x + 386 hlm.
Rohmimohtarto, Kasijan. 2007. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut .Jakarta. Djambatan : xii + 540 hlm
Anonim a. 2012. Protozoa. http://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa. Diakses pada tanggal 13 April 2012 pukul 19.00 WIB
Anonim b. 2012. Chlamydomonas. http://id.wikipedia.org/wiki/Chlamydomonas. Diakses pada tanggal 13 April 2012 pukul 19.10 WIB
Brotowidjojo, M.D., 1989. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Campbell, N. A., 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga. Jakarta.
Dwisang, E. L., 2008. Inti Sari Biologi. Scientific Press. Tangerang.
Filum Annelida. Http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/11/mengenal-seluk-beluk-phylum-annelida. Diakses tanggal 07 Januari 2013.
Jasin. M., Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid III .. Erlangga. Jakarta.
Nemathelminthes dan Annelida. ,http://id.shvoong.com/exact-sciences /biology/ 2224519 -nemathelminthes-dan-annelida/ (06 ). Diakses tanggal 07 Januari 2013.
Oemarjati, B. S. 1990. Taksonomi Avertebrata.. UI-Prees. Jakarta.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Erlangga. Jakarta.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. ALFABETA. Bandung.
George, Fried, E. H & Hademos, G. J. 2009. Biologi Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta