Jumat, 11 April 2014

Socrates

Socrates (470 SM-399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis Barat. Socrates lahir di Athena, ayahnya seorang pematung bernama Sophroniskos dan ibunya seorang bidan bernama Phainarete, hidup dengan perbedaan dalam tentara Athena selama bentrokan Athena dengan Sparta dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. Semasa hidupnya, Socrates tidak pernah meninggalkan karya tulisan apapun sehingga sumber utama mengenai pemikiran Socrates berasal dari tulisan muridnya, yaitu Platoa. Plato, menyebutnya "paling bijaksana, adil, dan terbaik dari semua orang yang pernah saya kenal".Secara historis, filsafat Socrates mengandung pertanyaan karena Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah berasal dari catatan oleh Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya. Yang paling terkenal diantaranya adalah penggambaran Socrates dalam dialog-dialog yang ditulis oleh Plato. Dalam karya-karyanya, Plato selalu menggunakan nama gurunya sebagai tokoh utama sehingga sangat sulit memisahkan gagasan Socrates yang sesungguhnya dengan gagasan Plato yang disampaikan melalui mulut Sorates. Nama Plato sendiri hanya muncul tiga kali dalam karya-karyanya sendiri yaitu dua kali dalam Apologi dan sekali dalam Phaedrus.Filsafat, cinta kebijaksanaan, menurut Socrates sendiri adalah jalan suci, pencarian suci dan bukan permainan yang bisa dianggap enteng. ia percaya dalam dialog Meno - dalam reinkarnasi dari jiwa abadi yang berisi semua pengetahuan. “Kami sayangnya kehilangan kontak dengan pengetahuan pada setiap kelahiran, dan jadi kita perlu diingatkan tentang apa yang sudah kita ketahui (dari pada belajar sesuatu yang baru)”.Metode berfilsafatnya ia sebut sebagai metode kebidanan. Dia memakai analogi seorang bidan yang membantu kelahiran seorang bayi dengan caranya berfilsafat yang membantu lahirnya pengetahuan melalui diskusi panjang dan mendalam. Dia mengatakan bahwa ia tidak mengajar, melainkan disajikan, seperti ibunya sebagai bidan. Memanfaatkan pertanyaan dan jawaban untuk mengingatkan murid-muridnya, pengetahuan  inilah yang disebut maieutics (kebidanan), dialektika, atau metode Sokrates.Salah satu contoh efek nya pada filosofi ditemukan dalam dialog Euthyphro . Ia menunjukkan bahwa “apa yang dianggap sebagai perbuatan baik tidak baik karena dewa mengatakan itu, tapi baik karena hal ini berguna untuk kami dalam usaha kami untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih bahagia”. Ini berarti bahwa etika tidak lagi soal survei para dewa atau kitab suci untuk apa yang baik atau buruk, melainkan berpikir tentang kehidupan.
Plato merekonstruksi diskusi ini dalam satu set besar tulisan-tulisan yang dikenal sebagai Dialog. Sulit untuk membedakan apa yang Socrates dan Plato apa yang dalam dialog ini, jadi kita hanya akan membahas mereka secara bersama-sama.Socrates tidak dicintai oleh semua orang dengan alasan apapun. Pandangan politik dan agama ortodoks Nya menyebabkan warga terkemuka Athena memiliki alasan yang mereka butuhkan untuk menghukum mati Sokcrates, karena dianggap telah merusak moral pemuda kota. Sebuah tuduhan yang sebenarnya dengan gampang dipatahkan melalui pembelaannya sebagaimana tertulis dalam Apologi karya plato. Pada 399 SM, Socrates diperintahkan untuk minum minuman racun hemlock, sebagaimana keputusan yang diterimanya dari pengadilan dengan hasil voting 280 mendukung hukuman mati dan 220 menolaknya, yang ia lakukan di perusahaan muridnya. Peristiwa ini didokumentasikan dalam karya Plato Apology. Kata-kata terakhir Sokrates yaitu "Crito, kita berhutang seekor ayam jantan untuk Asclepius (dewa pengobatan). Bayar dan tidak mengabaikannya."
Socrates sebenarnya dapat lari dari penjara, sebagaimana ditulis dalam Krito, dengan bantuan para sahabatnya namun dia menolak atas dasar kepatuhannya pada satu "kontrak" yang telah dia jalani dengan hukum di kota Athena. Keberaniannya dalam menghadapi maut digambarkan dengan indah dalam Phaedo karya Plato. Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam masyarakat Barat di samping peradilanYesus Kristus.



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar